LUWUK, ALASANnews.com -- KONI Provinsi itu seharus bertindak sebagai pengayom bukan penguasa.
Demikian kesimpulan pembicaraan wartawan dengan sejumlah ketus KONI kabupaten kota, Sabtu)17/12) di Luwuk.
Menurut KONI Kabupaten Kota, jika KONI Provinsi menganggap TPP belum siap menggelar bising, kenapa tidak jelaskan dan mengundang KONI Kabupaten kota untuk duduk bersama.
Ada apa?
Seteru Forum dengan Ketum KONI Sulteng Nizar Rahmatuh yang kelihatannya enggan menggelar biding, bak bola salju terus menggelinding.
Mansur Pondang SH MH berpandangan ada yang salah dalam mempersepsikan pandangan forum terkait ancaman boikot closing ceremony porprov IX.
Ditemui di arena Venue Panjat Tebing, Sabtu (17/12), Mansur menyatakan, sikap Forum adalah sebuah keinginan kuat untuk mendorong KONI Sulteng untuk segera menyelesaikan tahapan bidding melalui TPP.
Tetapi sikap KONI Sulteng memang tidak ada itikad baik untuk melaksanakan biding. Bahkan Koni Sulteng semakin menunjukkan sikap arogansinya dengan mengabaikan sikap baik KONI Kabupaten Kota.
Kata Mansur, padahal harusnya Koni Sulteng menyadari bahwa KONI Kab Kota sebagai pemegang kekuasaan tertinggi dalam Musorprov
Harus didengarkan pendapatnya sehingga apa yang menjadi masukan dan kritikan bisa menjadi parameter suksesnya program2 KONI Sulteng dan Koni Kab Kota juga ada di dalamnya, tambahnya.
Harusnya Kami Koni Kab kota diundang duduk bersama bahas masalah ini. Kami sdh lakuka secara elok dengan menyampaikan pjkiran baik melalui Sekum Koni Sulteng Husin Alwi dan TPP Warsita Cs di Hotel Rosalina.
hasilnya biding segera diagendakan pada pada rabu 14/12 tetapi batal dengan alasan TPP Ketum Koni Sulteng Nisar Rahmatu menolak. Nah, eloknya, Ketum KONI nisar mamfaatkan momentum ini dengan mengundang Koni Kab Kota memberikan penjelasan.
Bila ini dilakukan maka sikap Familiar Ketum Koni Sulteng dengan semangat Silaturrahim akan kelihatan. Tetapi ini justru ditantang dengan gaya arogansinya.
Hal ini diamini DR Tonang dari KONI Kabupaten Buol. Ia sependapat kalau KONI Sulteng mengundang KONI Kabupaten Kota.
"Langkah ini yang harus dilakukan jika koni provinsi adalah pengayom bukan penguasa," ujar Tonang.
Bupati Banggai, Ir H Amiruddin Tamoreka, AIFO, menanggapi sikap Forum kepada media menyayangkan.
“Jangan ciderai kesuksesan PORPROV IX Bangga hanya karena nafsu dan kepentingan segelintir orang,” cetus bupati.
Saat Forum menggelar keterangan Pers, perwakilan KONI sependapat agar Morowali ditetapkan sebagai tuan rumah melalui melanisme yang ada.
Namun sangat disayang kan, jelang beberapa jam penutupan Porprov IX, belum ada tanda-tanda akan menggelar Biding.