Cianjur--Berita duka menghampiri kita semua pada tanggal 21 November 2022, gempa bermagnitudo 5,6 mengguncang kabupaten Cianjur dan sekitarnya. Memporak porandakan bangunan dan menyebabkan longsor dimana-mana. Masyarakat banyak yang jadi korban karena tertimpa beton rumah atau terkubur longsoran.
Cedera kepala, patah tulang dan trauma luka-luka banyak didapati di lokasi.
Melihat keadaan ini PABI (Perhimpunan Ahli Bedah Indonesia) selaku perhimpunan ahli bedah seluruh Indonesia melakukan langkah-langkah koordinasi dengan pihak-pihak terkait sepertu Kementerian Kesehatan, BNPB, basarnas dan TNI Polri.
Maka dalam waktu kurang dari 6 jam satgas bencana pusat PABI sebagai anggota DMT pusat krisis Kemenkes dibentuk yang dikoordinasi oleh dr Donald Aronggear SpB, dr Hotma Banjarnahor SpB dan dr Deden Sucahyana SpB. Dalam waktu singkat Tim satgas langsung diturun kan ke lokasi "kita harus peduli dan bertindak cepat membantu sesama yang sedang tertimpa kemalangan karena sumpah dokter yang kita emban " ujar dr Tjahjo Winantyo SpB MKes selaku ketua PP PABI saat ini , beberapa dokter bedah dari berbagai daerah diturunkan yang di koordinasi oleh dr Sani Sundana SpB sebagai ketua posko bencana di Cianjur bersama tim satgas bencana pusat PABI.
PABI dengan jumlah anggota sekitar 3.716, tersebar diseluruh daerah dan rumah sakit di Indonesia maka PABI adalah garda terdepan untuk penanganan bencana.
Demikian juga dengan kejadian bencana di Cianjur.
Dalam waktu singkat sudah berdiri posko satgas bencana Bosuci dan Bandung.
Adapun tindakan yang dilakukan adalah melakukan triase pasien bersama tim dokter RSUD Sayang, RS Cimacan, RSDH dan RS Pagelaran dengan segala kondisi yang ada di RS tersebut dan kerusakan beberapa sarana Rumah Sakit. Kasus-kasus yang mampu ditangani dilakukan tindakan di RS setempat tetapi kasus berat dirujuk ke Bandung, Sukabumi , Bogor dan tentunya berkoordinasi dengan anggota PABI di daerah tersebut yaitu dr Dik Adi Nugraha SpB sebagai ketua posko bencana Cianjur di RS Polri Sartika Asih, Bandung.
Saat ini kondisi sudah mulai terkendali dan tim bedah PABI bekerja siang malam karena jumlah pasien yang cukup banyak berdatangan sampai butuh penanganan di tenda-tenda darurat.
"Saat ini kondisi di lapangan sudah dapat diantisipasi dengan tim bedah dan sarana yang ada " ujar dr Sani Sundana SpB sebagai ketua Posko Satgas Bencana PABI di Cianjur.
Mari kita terus panjatkan doa untuk tim-tim PABI yang bertugas di lokasi dimana masih dirasakan gempa-gempa susulan dan hujan yang cukup lebat. Tidak akan ada usaha yang sia-sia bila dilandaskan cinta kasih dan semoga bencana ini cepat berlalu.masbro
Tidak ada komentar:
Posting Komentar