PONTIANAK– Dinas Kesehatan Kota Pontianak menghelat kegiatan bertajuk Gerakan Nasional Aksi Bergizi yang dilangsungkan serentak secara nasional, pada Rabu (26/10).
Kegiatan yang berlangsung dari pagi hari tersebut, dilangsungkan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Pontianak.
Pada perhelatan ini, diawali dengan nasihat kepada peserta oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak, dr. Saptiko, M.Med.PH. yang menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari sebuah gerakan nasional dalam mewujudkan generasi yang sadar akan kesehatan diri, sehingga dapat memunculkan kebiasaan positif sebagai bentuk pemahaman pentingnya gizi. “Kita sarapan bersama, agar adik – adik dapat membiasakan diri untuk setiap hari sarapan sebelum berkegiatan dan minum tablet tambah darah, gunanya sebagai pertahanan diri adik – adik dari anemia”, papar Kadis di depan ratusan siswi SMPN 1 Pontianak.
Gerakan Aksi Bergizi di sekolah dengan tujuan besar Bangkit Indonesiaku, Sehat Negeriku ini, disi dengan sejumlah aktifitas peserta kampanye. Dimulai dengan senam bersama yang dirangkai dengan joget Jepin khas masyarakat Pontianak, dilanjutkan sarapan bersama dengan menu Isi Piringku, serta minum pil tablet penambah darah yang disalurkan oleh Puskesmas Kampung Bali sebagai unit pelaksana kesehatan di lingkungan terdekat dari lokasi acara, yaitu SMPN 1 Pontianak, sehingga dapat menjalin komunikasi lebih intens dan berkelanjutan dalam mewujudkan lingkungan sekolah dengan dukungan Puskesmas.
Diakui oleh Kadis Kesehatan Kota Pontianak, dr. Saptiko, saat diwawancarai media terkait pelaksanaan kegiatan, bahwasanya acara Gerakan Nasional Aksi Gizi di Sekolah sebagai bentuk prefentif melalui pemahaman generasi muda tentang pencegahan stunting. “Kegiatan ini dilakukan serentak secara nasional di seluruh sekolah, SMP dan SMA, kita di Pontianak memusatkan pada SMP dengan menekankan pada sarapan pagi bersama, kemudian pemberian pil tambah darah yang harus dikonsumsi siswa tiap seminggu sekali yang nanti tujuan akhirnya untuk mencegah dan menurunkan angka stunting”, ungkapnya.
“Dinas Kesehatan melakukan interfensi spesifik ke arah kesehatan dengan persentasi 30% menuju stunting dan 70% di instansi terkait. Jadi, dalam hal ini, kegiatan Dinkes banyak, mulai dari program kesehatan remaja, pembagian tablet tambah darah dan program – program yang sasarannya berbeda – beda”, tambah Kadis.
Di sela kegiatan, diserahkan juga bantuan peningkatan kesehatan kepada pihak Puskesmas Kampung Bali dari BPD Bank Kalbar KCU Pontianak, dalam bentuk dana CSR, sebagai upaya pengembangan serta penetrasi gerakan peduli kesehatan masyarakat mewujudkan daerah yang berwawasan sehat, untuk bangkit bersama.
Pihak Bank Kalbar KCU Pontianak, melalui Pimpinannya, Yanki Islianto, menerangkan terkait kucuran dana yang disampaikan ke pihak puskesmas. Hal tersebut diakuinya sebagai perwujudan visi Bank Kalbar dalam membangun daerah melalui pertumbuhan ekonomi yang pesat dan tentunya harus didukung oleh IPM yang meningkat. “Salah satu visi Bank Kalbar ini, untuk mendorong perekonomian daerah, sebagaimana kita ketahui, pertumbuhan ekonomi tentunya terkait dengan pembangunan manusia, yang mana IPM sangat erat korelasinya dengan rasio kesehatan dan angka kecukupan gizi masyarakat”, terang Yanki Islianto.
“Dengan bantuan ini, kami berharap dapat berkontribusi dalam menekan angka stunting, khususnya di Pontianak serta nasional dengan target pemerintah sebesar 14% di tahun 2024. Kami percaya, dengan investasi ini, akan menumbuhkan generasi bibit – bibit baru yang unggul di tahun – tahun ke depannya”, tutur Yanki lebih lanjut.
(Gugun/Ozi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar