Kota Langsa --- Kini Aktivitas ekspor dan impor di Pelabuhan Kuala Langsa akan segera berjalan setelah dilakukan pengerukkan, begitu juga Ekowisata Mangrove Forest Park juga akan segera dibuka untuk umum tinggal menunggu perizinannya dalam waktu dekat ini.
Pj Gubernur, Achmad Marzuki saat meninjau Pelabuhan Kuala Langsa dan juga Tower Mangrove yang berada di Gampong Kuala Langsa, Kecamatan Langsa Barat, Sabtu (22/10/2022).
Tambahnya, terkait yang diajukan Pemerintah Kota Langsa pengerukan di dermaga itu sebenarnya kurang lebih bulan Agustus dan telah menghadap Menteri Perhubungan kemudian surat dari Kementerian Perhubungan sudah ke Pelindo.
Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki tinjau Pelabuhan Kuala Langsa di dampingi Pj Walikota Langsa Ir Said Mahdum Majid dan unsur Forkompinda, Sabtu (22/10/2022).
“Sangat diharapkan aktivitas ekspor bisa segera dimulai setelah tentunya sudah dikeruk terakhir informasi dari Wali Kota itu tahun 80-an jadi semestinya disitu sebenarnya termasuk lambat,” terangnya.
Kemudian, terkait hutan manggrove sekarang ini masih menunggu perizinan dari Kementerian LHK, karena yang masuk kawasan hutan lindung 115 hektare. “Jadi, untuk kepastian hutan manggrove dibuka lagi hanya menunggu satu rekomendasi lagi dan kita tunggu saja surat itu turun,” ujarnya.
Ia, berharap dengan dibukanya wisata hutan mangrove itu dapat meningkatkan ekonomi masyarakat terlebih warga setempat yang telah mau menanam kembali mangrove. “Kegunaan hutan mangrove itu sendiri selain sebagai habitat biota laut juga bisa menahan ombak atau bisa menjadi benteng dikala terjadi tsunami,” tandas Achmad Marzuki.
Sebelumnya, Pj. Walikota Langsa Ir Said Mahdum Majid disela kunjungan Gubernur Aceh Achmad Marzuki di Pelabuhan Kuala Langsa menyampaikan, Pemko Langsa siap untuk mengembangkan Pelabuhan Kuala Langsa ini.
Saat ini kapal-kapal besar tidak dapat bersandar di dermaga dikarenakan kondisinya dangkal dan perlu pengerukan setelah tahun 80-an.
Oleh karenanya, kami mengharapkan dukungan Pemerintah Aceh untuk pengerukan alur masuk Pelabuhan, agar mengakomodir kapal-kapal besar dapat masuk setiap saat tanpa harus menunggu pasang surut air laut.
“Insyaallah, awal November ini kita akan kembali melakukan ekspor seperti, ikan, daun pohon nipah serta sejumlah hasil pertanian dan berbagai hasil bumi lainnya melalui pelabuhan Kuala Langsa ini,” ujar Said Mahdum.
Sebagaimana kita ketahui bersama, selama ini para pengusaha Aceh lebih memilih mengirimkan barangnya melalui Pelabuhan Tanjung Balai atau Sumatera Utara yang jaraknya lebih jauh.
“Jadi dalam waktu dekat ini kita akan kembali melakukan pengiriman ikan dan hasil pertanian lainnya saat ini dalam proses perizinan yang dimotori oleh Dinas Pangan, Pertanian, Kelautan, dan Perikanan Kota Langsa,” ungkapnya.
Selain itu, apabila nantinya pelabuhan Kuala Langsa ini hidup maka secara pasti ekonomi masyarakat Kota Langsa dan sekitarnya juga akan meningkat nantinya pelayaran juga terbuka untuk umum.
Oleh karenanya, penting sekali pengerukan pelabuhan Kuala Langsa ini demi kemajuan serta meningkatkan ekonomi masyarakat dan juga pihak Pelindo maupun pihak swasta juga sangat menginginkan pelabuhan Kuala Langsa menggeliat.
“Kiranya Pemerintah Aceh sudi merespon apa yang menjadi keinginan masyarakat Langsa serta selalu mengharapkan dukungan semua pihak,” pinta Said Mahdum.
Amatan media kunjungan Pj Gubernur Aceh bersama rombongan ke Pelabuhan Kota Langsa disambut dan didampingi Pj Wali Kota Langsa Ir Said Mahdum Majid serta unsur Forkopimda Kota Langsa, para Kepala Instansi vertikal, Kepala OPD, Kepala BUMN/BUMD dan perbankan dalam lingkungan Pemerintah Kota Langsa, hadir juga sejumlah Pelaku Usaha, para Insan Pers dan lainnya.
Usai mengunjungi Pelabuhan Kuala Langsa Pj Wali Kota Langsa mengajak Pj Gubernur Aceh untuk meninjau Fasilitas Ekowisata Mangrove Forest Park Kuala Langsa yang di tutup sejak, 28 Agustus 2022. Selanjutnya melihat langsung pemandangan kawasan hutan dari atas Tower Mangrove selanjutnya rombongan kembali ke Pendopo Walikota Langsa jelasnya. (zainal)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar