KUBU RAYA -- Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Persaudaraan Teramok Provinsi Kalimantan Barat adakan pertemuan rutin yang digelar dua bulan sekali. Pada kesempatan kali ini, kegiatan dilaksanakan di Parit Taudik, Desa Pal 9, Kecamatan Sungai Kakap, Kubu Raya (02/10). Kegiatan yang meruapakan pertemuan paguyuban Teramok ini secara rutin dilaksanakan dengan tuan rumah yang berganti – ganti.
Organisasi perhimpunan masyarakat Persaudaraan Teramok ini merupakan lembaga paguyuban yang dibentuk pada kesepakatan awal sebagai wadah warga yang berasal dari Kampung Teramok, Madura, Jawa Timur dan telah menetap di Kalbar. Namun seiring waktu, paguyuban Teramok ini pun berkembang dalam keanggotaannya, dan saat ini, bukan hanya terbatas pada warga asal Teramok, namun siapapun warga Madura yang memang memiliki pandangan sama dalam visi misi, dipersilahkan bergabung.
Pertemuan rutin yang dilaksanakan oleh DPP Persaudaraan Teramok ini dijadikan kesempatan membangun komunikasi dan soliditas anggota. Dengan mengundang tokoh – tokoh masyarakat Madura yang notabene telah berpengaruh dalam pembangunan Kalbar, untuk mendapatkan pencerahan, masukan serta bekal bagi Persaudaraan Teramok dalam bergerak dan arah melangkah ke depan menghadapi situasi kondisi daerah yang dinamis. Selain itu, tidak akan terlupakan bagi Persaudaraan Teramok di setiap pertemuan rutin, mengundang khusus Ulama – ulama kharismatik di Kalbar, sebagai pemberi wejangan, nasihat serta barokah bagi organisasi dan anggota untuk menjalani roda organisasi.
Kegiatan pertemuan kali ini, dihadiri langsung oleh Wakil Walikota Pontianak, Bahasan. Terdapat pula tokoh ulama, Habib Maulana, ada juga Camat Sungai Ambawang, H. Satuki dan beberapa tokoh masyarakat Madura Kalbar seperti Busiri dan M. Sholeh serta tentunya saja sang tuan rumah, Diram.
Diakui oleh Wawako, Bahasan, persaudaraan Teramok sebagai organisasi yang terhitung baru, mampu bertumbuh dan tetap menjaga eksistensinya. “Alhamdulillah, dari pertama kali saya hadir di Pontianak Utara dulu, sampai sekarang, Persaudaraan Teramok masih eksis dan yang terpenting saat ini, batasannya sudah tidak lagi hanya dari skup Teramok saja, namun telah merangkul saudara – saudara kita yang lainnya”, papar Bahasan.
“Ini suatu hal yang boleh kita apresiasi, bahwa persaudaraan ini harus kita terus pupuk karena sejalan kedatangan orang Madura di Kalimantan, khususnya ke Kota Pontianak misalnya, semuanya hampir sama, senasib, artinya datang ke Bumi Kalimantan ini sama – sama untuk mencari penghidupan yang lebih baik, bahkan luar biasa, saat ini, komunitas Madura di Kalimantan sudah mampu menunjukkan kemampuan dalam kontestasi politik, masuk ke dalam ASN, sebagai jajaran TNI/Polri. Ini suatu hal yang sangat positif dan harus kita berdayakan bersama, sehingga kita dari Suku Madura bersama suku lainnya, bisa ikut berkontribusi atas pembangunan di Provinsi Kalbar”, tambah Wawako.
Saat diwawancarai awak media, Wawako mengatakan," bahwa melalui eksistensi yang dibangun Persaudaraan Teramok, dapat menjalin dan lebih memupuk komunikasi positif dengan kelompok lainnya. “Tetap eksis dan bisa memupuk persaudaraan lebih dalam lagi, sehingga diantara keluarga, sesama Madura, sesama suku yang lain juga bisa saling bertemu dan bisa saling bersilaturrahim dalam membangun sinergisitas dengan pemerintah baik itu di Kabupaten Kubu Raya, Kota Pontianak atau di Kabupaten lain, sehingga dapat mendukung program pemerintah”, Jelasnya.
Lanjutnya," Kita Pemerintah Kota Pontianak khususnya berharap , semua komunitas lintas etnis yang ada di Kalbar untuk terus memacu Dalam hal kebaikan dan tentu dengan semangat kegotong royongan terjalin antar sesama etnis lainya, sehingga kita bisa memberikan edukasi bahwa kebudayaan Madura itu seperti ini,juga sebaliknya,jadi dapat saling memahami dan dapat hidup berdampingan terus sampai kapanpun dengan damai," tutup Bahasan.
(Gugun/Sur)