PALU -- Puluhan bahkan ratusan kera hitam menghadang kendaraan di jalur Trans Sulawesi Kebun Kopi, Sulawesi Tengah.
Pemandangan ini sering terlihat, pada waktu pagi jelang siang dan sore hari jelang malam.
Seperti dilihat ALASANnews, pada Kamis (22/9) sekitar pukul 17.50 segerbolan kera hitam ini bermain di badan jalan dan menghampiri alias menghadang setiap kendaraan yang melambat.
Kira-kira seakan tahu, kalau kendaraan yang melambat akan membawa sesuatu buat mereka.
Ternyata benar. Saat sebuah mobil avansa melambat, dan pemilik menurunkan kaca sontak kera kera itu semakin merapat ke kendaraan.
Seperti tak asing bagi kera kera ini, jika melihat kendaraan melambat di sana.
Padahal, kera kera ini merupakan satwa liar yang hidup di suaka margasatwa Pangi Balinggi Kabupaten Parimo, Sulawesi Tengah.
Kawasa marga satwa yang dilintasi jalan Trans Sulawesi itu yang membujur dari Toboli (Parimo) ke Tavaili (Palu).
Tamir seorang warga yang menyaksikan aksi kera kera itu saat ada kendaraan melambat atau berhenti, merasa heran karena ternyata kendaraan itu memberikan sesuatu yang jadi santapan kera.
Tamir bertanya, apakah tidak ada pengawasan terhadap satwa liar itu, sehingga orang bebas memberi makanan apa saja.
Apakah tidak dikuatirkan, makanan yang diberikan bisa menjadi penyebab kematian kawanan kera itu!.
Menurut nya, sebaiknya ada papan himbauan di pasang dikawasan itu agar jenis makanan yang cocok bagi keralah yang dilemparkan atau diberikan.
Kurun setahu terakhir, kera kera ini mulai menghadang lalu lalang kendaraan dengan harapan akan diberikan makanan.
Apakah di areal hutan sebagai habitat, kera itu telah habis bahan untuk dimakan sehingga perlu dilakukan perhatian khusus untuk menjaga kera kera itu dari kepunahan.
Seharusnya instansi terkait dalam pengawasan dan perlindungan satwa liar ini mau berbuat lebih! Semoga. sy
Tidak ada komentar:
Posting Komentar