Notification

×

Iklan

 


Iklan

 


Indeks Berita

Tag Terpopuler

Presiden : Dunia Alami Ketidakpastian dan Sulit Diprediksi

9/29/2022 | 20:43 WIB | 0 Views Last Updated 2022-09-29T13:43:48Z




Jakarta -- Dunia penuh dengan ketidakpastian yang tinggi, semua negara sulit dan sangat sulit diprediksi. Hal tersebut disampaikan Presiden RI, Ir. Jokowidodo kepada seluruh Menteri/Kepala Lembaga, Kepala Daerah, Pimpinan BUMN, Pangdam, Kapolda bertempat di ruang Cendrawasih Jakarta Convention Center, pada, Kamis 29 September 2022.

“Tiap hari kita mendengar mengenai krisis pangan. Bayangkan, 345 juta orang di 82 negara menderita kekurangan pangan akut dan ini yang betul-betul mengenaskan. 19.700 orang setiap hari meninggal karena kelaparan,” sebut Presiden. 

Menurut Presiden, Indonesia patut bersyukur karena mendapatkan sertifikat pengakuan,  memiliki sistem ketahanan pangan yang baik dari international Rice Research Institute yang juga didampingi oleh FAO, akan tetapi jangan senang dulu karena di dunia penuh dengan ketidakpastian krisis pangan, krisis energi dan kita baru saja menyesuaikan harga BBM. Tapi jika dibandingkan dengan negara-negara lain harga sampai sampai 30.000, gas bahkan bisa naik sampai 500%.

“kalau kita baca, baik di media sosial dan media cetak mengenai resesi global, kita tidak tahu badai besarnya seperti apa, apalagiiii urusan perang di Ukraina lebih sulit lagi dihitung kapan selesainya,” ujar Presiden.



Menurut Presiden, Imbas terbesar adalah inflasi kenaikan barang dan jasa semua. oleh sebab itu kita harus kompak, harus bersatu dari pusat, provinsi, kabupaten, kota sampai ke bawah dan semua kementerian lembaga.

“Saya senang Bank sentral kita BI dan kementerian keuangan, kemenko semua berjalan beriringan. yang kita takuti sekarang ini adalah inflasi dari pangan bahan makanan dan menjadi kontributor terbesar inflasi,” sebut Presiden.

Untuk itu, Presiden menyatakan bangsa Indonesia harus hati-hati untuk urusan pangan,  urusan tomat, urusan tahu, urusan mie instan urusan tempe dan beras. “Hati-hati barang-barang ini, tolong dilihat betul, cek harian. cabai merah kenapa harganya tinggi, karena produksinya kurang. Untuk itu tugas saudara-saudara bagaimana mengajak para petani untuk menanam barang-barang tersebut,”tegas Presiden.

*Ro. Administrasi Pimpinan*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

×
Berita Terbaru Update