ALASANnews, Langsa, –
Berbagi atau bertali asih di Jum’at menjelang hari Raya Idul Adha 1443 H ini dilakukan semata hanya mengharap ridho Allah SWT dan membantu meringankan beban saudara kita serta hendaknya mereka dapat tersenyum menyambut hari kemenangan.
Hal ini sang Pejuang Duafa, Agus Mandor saat menyambangi rumah duafa, Roslina (59) warga Gampong Sukarjo Kecamatan Langsa Timur, yang saat ini hanya bisa terbaring di rajang akibat penyakit stroke yang sudah menahun, Jum’at (08/07/2022).
Menurut Agus, terhadap kaum dhuafa, manusia memang bertugas untuk bisa mengangkat derajat dan membantunya keluar dari garis kemiskinan. Kemuliaan besar bagi mereka yang mampu melakukan hal tersebut.
Pertama, menjadi hamba yang selalu bersyukur, dengan kita berbagi pada kaum dhuafa, kita akan melihat bagaimana kehidupan mereka. Mungkin kita akan merasakan bahwa kehidupan kita tidak lebih buruk dari pada apa yang mereka alami. Untuk itu, kita akan mulai bersyukur dan merasakan bahwa ada banyak sekali nikmat dari Allah SWT yang diamanahkan untuk kita.
Untuk itu, banyak-banyaklah berbagi untuk kaum dhuafa agar hidup kita semakin banyak bersyukur daripada mengeluh atau menyesali hidup.
Kedua, membangun perasaan empati pada sesama manusia, kita dapat melihat sulitnya mendapat makan, tinggal di tempat yang kurang layak, atau berbagai hal yang membuat hidupnya serba terbatas dan kekurangan. Pelan-pelan perasaan empati ini akan muncul di dalam diri kita dan kita bisa merasakan bagaimana kepedihan mereka.
Ketiga, merasakan hidup lebih manfaat
Berbagi artinya kita memberi dari apa yang kita miliki. Dengan begitu hidup kita lebih bermanfaat karena membuat orang lain menjadi lebih bahagia dan terpenuhi kebutuhannya. Berbagi juga bisa mengusir kesedihan mereka serta membuat mereka menjadi lebih baik.
Keempat, membangun silaturahmi dan persaudaraan, dengan berbagi kita bisa membangun silahturahmi dengan mereka yang membutuhkan dan terbangun persaudaraan. Sikap ini akan menciptakan persaudaraan dan silaturahmi yang erat, khususnya antar sesama muslim.
“Jika kita sudah merasakan manfaat dan nikmatnya berbagi, kita tidak akan pernah berhenti melakukannya hanya sekali saja. Ini seperti hukum kenikmatan dan kebahagiaan, kita akan selalu berusaha mengejarnya karena ingin mendapatkannya kembali. Sama seperti kebahagiaan dalam beribadah”, tandasnya.(Zainal).