Jum'at 21 Mar 2025

Notification

×
Jum'at, 21 Mar 2025

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

*Gubernur Optimis masa depan Indonesia berada di Sulawesi Tengah*

| 19:39 WIB | 0 Views Last Updated 2022-06-23T12:47:49Z




ALASAN, Palu --
Gubernur Sulawesi Tengah H.Rusdy Mastura serius menindaklanjuti hasil pertemuannya dengan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo beberapa waktu lalu di Jakarta, dalam rangka menyukseskan Program Superprioritas Pertanian dan Kawasan Strategis Pangan Nasional.
Hal itu terbukti saat Beliau memberikan pengarahan langsung kepada Kadis Tanaman Pangan dan Hortikultura provinsi dan kab/kota Se-Sulteng di Dinas TPH Prov.Sulteng, Kamis (23/6).

Menurutnya, masa depan Indonesia ke depan berada di Sulawesi Tengah karena secara geografisnya beriklim tropis.

Penetapan IKN oleh pemerintah pusat akan membawa dampak positif bagi Sulawesi Tengah, sehingga sektor-sektor yang strategis harus dioptimalkan, salah satunya Sektor Pertanian.

“Sekarang waktunya kolaborasi, sehingga kita harus bersama-sama mendorong pertanian, perkebunan dan peternakan,”ungkapnya agar pemerintah tidak tergantung pada Sektor Pertambangan karena bersifat depletion.

Baca Juga :Dinas BMPR Sulteng Terkesan Lakukan Pembiaran Terkait Pelaksanaan Pekerjaan Jalan Momunu Air Terang Penulis Suleman Dj.Latantu Buol, AlasanNews com. Pagu kontrak pekerjaan rekonstruksi pekerjaan jalan ruas Momunu - Air Terang sepanjang 10 km sebesar Rp 28 Milyar lebih yang dialokasikan melalui APBD Propinsi Sulteng tahun 2022/2024, adalah nilai angka yang sangat pantasis untuk bisa menghasilkan kualitas dan mutu pekerjaan yang lebih bagus. Namun fakta di lapangan menunjukan, pekerjaan rekonstruksi jalan tersebut yang saat ini dalam tahap pekerjaan hotmix, diduga tidak sesuai spesifikasi tehnis. Sementara disatu pihak Dinas BMPR Sulteng melalui Kepala Bidang Pembangunan jalan Ir.Asbudianto dalam keterangan yang seperti dilansir sebelumnya ini terkesan melakukan pembiaran meskipun masalah itu sudah beberapa kali diinformasikan melalui pemberitaaan media ini " Belum ada rencana saya ke Buol. Ada konsultan pengawas yang dibayar keahliannya untuk melakukan pengawasan terhadap semua jenis kegiatan yang dilaksanakan di lapangan, baik segi kualitas maupun kuantitasnya. Dan kami percaya mereka adalah ahli di bidangnya, silahkan cek" tandas Asbudianto melalui chat Watshafnya pekan lalu Sementara Kepala Dinas BMPR Sulteng Ir. Faidul Keteng yang dikonfirmasi melalui chat Watshafnya terkait masalah tersebut, hingga berita ini ditayang belum memberi jawabanya Seperti diberitakan sebelumnya, sorotan terhadap pekerjaan rekonstruksi jalan ruas Momunu Air Terang di Kabupaten Buol yang laksanakan PT. Wahana Cipta Lestari tahun 2022 hingga 2024, kini terus bergulir. Mulai dari penggunaan material hingga pelaksanaan pekerjaan dilapangan yang dinilai tidak memenuhi standar kualitas. Pantauan media ini dilapangan menunjukkan timbunan meterial LPA yang digunakan iti hanya batu utuh yang diambil dari sungai Air Terang. Menyusul kualitasnya sangat berbeda jauh dengan timbunan LPA yang digunakan pada jalan ruas Panilan Jatimulya Kecamatan Tiloan yang dikerjakan perusahaan lain " Kalau jalan ruas Momunu Air Terang yang saat ini sedang di Hotmix, saya lihat dasarnya bukan LPA. Tapi itu hanya timbunan meterial berupa sirtu yang dimiks. Kalau timbunan LPA yang digunakan pasti kelihatan ada abu batunya. Tapi abu batu sama sekali tidak ada kelihatan dalam pekerjaan jalan ruas Momunu Air Terang" papar sumber media ini Jika membandingkan pekerjaan yang sama antara jalan ruas Momunu Air Terang dengan jalan Ruas Panilan Jatimulya, lanjut sumber itu, kondisi dan kualitas pekerjaanya sangat berbeda jauh terutama dalam hal penggunaan material LPA serta ketebalan timbunan LPA tersebut. Untuk jalan ruas jalan Panilan Jatimulya yang dikerjakan perusahaan lainnya, timbunan LPA nya dinilai sudah memenuhi standar kualitas. Karena timbunan LPA tersebut rata rata menggunakan batu pecah dan abu batu yang didatangkan dari Kota Palu Sedangkan, timbunan LPA jalan ruas Momunu Air Terang hanya menggunakan meterial batu utuh yang diambil dari sungai air terang. Bahkan timbunan meterial LPA memiliki kandungan tanah yang cukup tinggi, ungkap sumber itu menambahkan " Kalau begitu kualitas pekerjaanya, saya yakin jalan itu jelas akan cepat rusak. Karena tidak ada kekuatan struktur timbunan LPA. Dan kondisi seperti itu, kuncinya ada sama konsultan pengawasnya di lapangan. Dan saya dapat info, salah seorang konsultan pengawas jalan Momunu Air itu sudah angkat kaki Karena tidak mau ambil resiko melihat kondisi pekerjaan tersebut" terangnya
Diakuinya, pada 15 Juli 2022 akan memaparkan konsep pertanian di Jakarta, Ia berharap agar Kadis Tanaman Pangan dan Hortikultura kab/kota Se-Sulteng dapat menginventarisir potensi pertanian Sulawesi Tengah.

“Pak Menteri (SYL) memberikan keluasan oleh karena itu pertanian yang ada di daerah harus dikembangkan,”sebutnya.
Selain itu, Ia pun menuturkan Kab.Morowali dan Kab.Morowali Utara sebagai kawasan industry ke depan tentu membutuhkan lapangan kerja yang banyak, sehingga diharapkan Kab.Poso dapat konsentrasi di Sektor Pertanian, Peternakan dan Perkebunan guna menyuplai kebutuhan kawasan industry.

Terakhir, gubernur berharap pemerintah kab/kota Se Sulteng dapat memonitoring lahan masyarakat agar dimanfaatkan menanam jagung melalui program KUR 3% yang telah diperpanjang oleh Presiden sampai Desember 2022.
“Bila ada masyarakat yang tidak tahu buat proposal agar dibantu,”pungkasnya agar masyarakat dapat didorong menanam.

Bidang lain, Kadis Tanaman Pangan dan Hortikultura Prop. Sulteng Nelson Metubun,SP menyampaikan untuk mendukung Kawasan Strategis Pengembangan Pangan Nasional, pihaknya telah memetakan beberapa kawasan, diantaranya Kab Donggala meliputi Dampelas, Sirenja, Pinembani seluas 18.823 Hekter.

Kab.Sigi, Wilayah Karavana, Bangga, Sibalaya, Sidera, Jonooge seluas 2.108 Hekter.

Kab.Poso, Sigi dan Parigi Moutong terletak diwilayah Manggalapi seluas 1.976 Hekter.
Bahkan, di Desa Talaga Kec.Dampelas Kab.Donggala terdapat lahan seluas 1.123,59 Hekter.

"Kawasan ini telah ditetapkan melalui Keputusan Gubernur Sulawesi Tengah Nomor 504 Tahun 2022 sebagai Kawasan Pengembangan Pangan,"tutupnya.

Turut hadir Asisten II Setda Pemprov.Sulteng, Kadis TPH Kab/Kota Se-Sulteng, Karo Adm Pimpinan, Tenaga Ahli Gubernur dan BPTP Sulteng.rbp/sy

×
Berita Terbaru Update