Alasan, Aceh Timur --
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Aceh Timur Dapil I Fraksi Partai Nasdem Zulfadli (Oyong) angkat aicara terkait telah rusaknya sendi-sendi perekonomian kehidupan masyarakat terutama petani disektor perkebunan terkait harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit selama ini, mengalami penurunan atau sangat anjlok, Sabtu, (25/6/2022)
Zulfadli selaku anggota legislatif aceh timur dalam kesempatannya ke awak media menyampaikan bahwa terkait penurunan harga tandan buah segar (TBS) beberapa pekan ini mengakibatkan rusak atau terpuruknya sendi perekonomian kehidupan masyarakat petani kelapa sawit.
Pasalnya rata-rata petani tidak lagi mendapatkan pendapatan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, apa lagi untuk merawat kebun yang membutuhkan biaya yang tidak sedikit oleh petani, coba dibayangkan harga pupuk naik, harga racun rumput semakin naik, pupuk subsidi susah di dapatkan sedangkan harga TBS untuk saat ini harga di bawah 1000 rupiah.
Disini saya melihat pemerintah tidak ada keberpihakan bagi petani, coba sama-sama kita lihat, atas penyelesaian persoalan harga dari dulu sampai sekarang artinya tidak ada pihak pengontrol harga atau penyeimbang harga.
Hampir 1 bulan ini kita melihat terus menerus mengalami penurunan harga secara drastis, seperti TBS Kelapa sawit hari ini di dibeli oleh toke/agen pengumpul dengan harga Rp 800/kg, setelah pemotongan biaya panen dan langsir apa yang tinggal untuk petani ujar Oyong, dengan rasa yang sangat emosi.
Pengamatan saya saat melihat harga hasil kebun saat ini sangat disayangkan, harga sawit menurun, harga kelapa bulat juga sangat menurun.
Bagaimana petani bisa hidup makmur dan sejahtera, jangankan untuk merawat kebun untuk memenuhi kehidupan rumah tangga mereka saja tidak mampu.
Pengertiannya hasil kebun di beli dengan harga yang sangat rendah, harga pupuk dipasar melonjak naik, harga racun rumput juga semakin mahal, harga sembako semakin melambung, sehingga masyarakat sudah tidak berdaya lagi.
Apa lagi terkait hewan ternak yang saat ini mengalami penyakit Mulut dan Kuku (PMK) lengkap sudah penderitaan petani.
Dalam hal ini saya sebagai perwakilan dari petani berharap kepada Pemerintah dan Organisasi/Asosiasi kelapa sawit yang ada di Aceh Timur untuk sama-sama membantu menuntaskan masalah yang di alami oleh para petani, sama-sama kita memikirkan untuk menyeimbangkan perekonomian petani, yang sekarang dalam keterpurukan pungkas Oyong.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar