28 Mei 2022
Dokter Faisal dianggap sebagai sosok yang profesional dan merupakan satu-satunya dokter ahli Radiologi di Tolitoli yang mengabdi di RS Mokopido.
Seorang dokter yang oleh masyarakat Tolitoli terkesan sangat baik, religius dan dermawan, suka membantu warga Tolitoli tidak pandang status sosial semua masyarakat Tolitoli dibantunya mulai dari rakyat jelata sampai rakyat jelita semua diberi bantuan medis, diberikan layanan kesehatan yang prima dan sangat berkesan.
Awal bulan Mei masyarakat Tolitoli gempar dengan berita insiden hilangnya dokter Faisal. Awalnya banyak yang menduga terjadi insiden kecelakaan atau insiden pembegalan.
Dan ada juga yang membuat dugaan yang sangat kontroversial bahwa kemungkinan dokter disembunyikan oleh mahluk halus atau roh halus di batu besar di dekat TKP.
Ada yang mengatakana ternyata tuduhan dokter disembunyikan dalam batu oleh mahluk halus atau roh halus itu tidak benar. Yang benar dokter bukan ditemukan dalam batu tapi ditemukan dalam penginapan.
Dan dan juga ada netizen yang menambahkan bahwa dokter bukan disembunyikan oleh mahluk halus seperti dugaan awal tapi disembunyikan oleh mahluk mulus sambil bercanda netizen merujuk pada perempuan cantik yang ditemukan bersama dokter di penginapan ketika itu.
Mendengar insiden hilangnya dokter di dekat batu besar, sontak masyarakat Tolitoli langsung mengingat kembali kasus anak gadis yang ditemukan di cela-cela batu besar di desa Galumpang tetangga desa TKP beberapa tahun lalu.
Namun, anak gadis tersebut bukan hilang atau menghilang dan disembunyikan oleh Mahluk Halus atau Roh Halus tapi justru disembunyikan oleh Tete Jago (Kakek Jago) yang konon gemar dengan mahluk mulus alias anak gadis.
Konon kakek jago ingin memperdalam ilmu hitamnya tapi bukan berguru pada mahluk halus tapi berkolaborasi dengan nene jago (istrinya) mereka menyembunyikan mahluk mulus (anak gadis yg malang tersebut).
Ketika itu sejumlah masyarakat langsung mengatakan bahwa batu besar di ketiga desa yang bertetangga itu akan menjadi icon kenangan bagi masyarakat Tolitoli dengan insiden dari kedua kasus tersebut.
Dokter Faisal ditemukan di Penginapan 42 Kecamatan Palele dekat perbatasan dengan Kabupaten Gorontalo. Beliau hilang atau menghilang pada taggal 6 Mei jam 11:30 malam hati dan ditemukan aparat kepolisian pada tanggal 26 Mei sekitar jam 15: 30 sore hari.
Dugaan awal dokter mengalami kecelakaan lalulintas dan atau terjadi insiden perampokan atau pembegalan di TKP yang berlokasi di tepi Jurang antara desa Kapas dan desa Lingadan Kecamatan Dakopamean Tolitoli Utara.
Waktu ditemukan oleh seorang wanita beranama Sari Motor beliau masih dalam keadaan hidup mesin dan lampu menyala.
Di sekitar Motor ditemukan Jaket dan Helm serta sejumlah kartu identitas ditemukan kecuali ATM dan KTP yang diduga ikut bersama hilangnya pak dokter.
Pihak Polsek Dakopamean dihubungi dan berdasarkan nomor yang ditemukan di TKP maka dihubungilah istri yang bersangkutan. Dan akhirnya dimulailah proses upaya pencarian dokter yang hilang.
Sejumlah jejak digital dalam bentuk status meme dari story di WA dokter yang bertuliskan kata-kata yang menggugah dan berbau spiritual menggambarkan bahwa dokter akan pergi meninggalkan keluarga, sahabat dan kerabat semua kemungkinan untuk selam lamanya.
Dokter pergi entah kemana bak ditelan bumi tapi yang jelas kata-kata di meme bertuliskan hal-hal seolah-olah bisa menjadi firasat dan petunjuk bahwa dokter akan meninggalkan dunia nyata dan dunia maya serta seolah-olah akan menghadap yang kuasa.
Hampir semua status dan text di jagad media sosial warga Tolitoli, keluarga dan simpatisan merespon dengan menulis narasi yang menggambarkan rasa sedih dan merasa kehilangan seorang figur yang seolah olah sebagai dewa penyelamat dan penolong pasien yang menderita berbagai jenis penyakit dalam di Tolitoli.
Kini setelah ditemukan dokter Faisal status dan text narasi netizen warga Tolitoli banyak yang berubah.
Kebanyakan menyindir dan bahkan tidak segan-segan mengolok-ngolok inside yang sangat kontroversial ini. Bahkan ada yang menggunakan narasi dan gaya bahasa sarkasme menyindir prilaku anomaly dokter Faisal.
Awal peristiwa ini banyak pihak yang membuat spekulasi dan asumsi antara kemungkinan dokter punya masalah pribadi di tempat kerja atau masalah privat dalam rumah tangga.
Ada bahkan yang menduga dokter telah dibunuh dan mayatnya ditenggelamkan di dalam laut atau dibuang di hutan.
Ada juga yang menduga dokter sudah terpapar faham radikalisme dan bergabung dengan jemaah kelompok garis keras dalam negeri atau ikut berjihad ke luar negeri.
Bahkan ketika belum lam terjadi penangkapan sejumla 22 terduga teroris di Ampana dan Poso ada yang berspekulasi bahwa kemungkinan ada dokter di daftar penangkapan tersebut karena sempat santer diberitakan dari 22 nama, ada yang punya inisial FS.
Semua dugaan, asumsi dan spekulasi tersebut terbantahkan setelah tiba-tiba kamis sore tangģal 26 Mei kemarin, jagad maya dan netizen Tolitoli dan warga Sulteng dihebohkan dengan laporan ditemukannya dokter Faisal bersama seorang perempuan di Penginapan 42 Palele.
Yang menjadi kontroversial dan polemik di tengah masyarakat Tolitoli pasca ditemukan dokter faisal adalah masalah Aib dan Gaib.
Masyarakat yang mengindir dan mengolok-ngolok sandiwara hilangnya dokter Faisal diancam dengan sangsi karena diduga telah menyebarkan viralkan aib dokter di medsos. Berbagai rujukan agama dikemukakan bahwa menceritakan aib saudara adalah dianggap perbuatan Gibah. Dan perbuatan Ghibah tidak dibenarkan dalam Islam.
Namun, sebaliknya masyarakat ada yang menyindir balik bahwa kenapa kalian mempersoalkan aib sedangkan kalian tidak mempersoalkan hal hal Gaib dilakukan sejumlah masyarakat di depan Batu besar yang dituduh menyembunyikan dokter Faisal.
Ada yang mengatakan perbuat itu dalam Islam sama dengan menduakan Tuhan atau menyekutukan Tuhan. Menduakan istri atau menyekutukan istri dalam islam itu tidak berdosa asal halal. Tapi mennduakan Tuhan atau menyekutukan Tuhan dalam Islam itu adalah dosa paling besar walaupun dilakukan secara halal (Secara Legal dalam hukum negara).
Juga kalian telah memfitnah batu yang tidak berdosa dan tidak bersalah.
Kalian melarang netizen menyinggung aib dokter yang menduakan istri tapi sepertinya kalian tidak keberatan dengan perbuatan musryik yaitu menduakan Tuhan (menyekutukan Tuhan) di depan batu besar malam-malam seperti sandiwara orkestra yang sempat disiarkan langsung (Live) sejumlah flatform media sosial dan media mainstream lokal dan nasional.
MM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar