Kubu Raya, alasannews --
Lagi-lahi kekerasan terjadi terhadap wartawan yang diungah medsos oleh rekan pelaku sendiri yang mengundang banyak perhatian masyarakat luas.
Pada saat penayangan Video yang viral tersebut di Dunia maya, medsos dan instagram berdurasi 02:50 Menit telah banyak mengundang warga net dan masyarakat.
Mereka menghubungi melalui telepon seluler menanyakan hal seputar kasus aksi pengeniayaan terhadap Tio(korban) yang bekerja Sebagai wartawan media kalbar,yang di duga dianiaya oleh pelaku(phlip).
Korban sampai saat ini belum diketahui keberadaan nya dan hingga berita Ini mencuat belum ada konfirmasi keadaan terakhir (tio)korban penyiksaan yang dilakukan pelaku(Fhilip)sang jagoan bertato ini,ujar rusman.
Sambung dia,"Banyak para temen temen media bertanya kepada saya melalui telepon seluler WhatsApp yang kebetulan mereka mengenal pelaku( Fhilip )dan menyampaikan bahwa Fhilip memang sok Jago Dan banyak Becking (Pelindung red) atau dibekingi oleh oknum aparat entah Dari mana anggotanya",ungkapnya.
Melalui telepon seluler WhatsApp tim awak media, Rusman Haspian berhasil menghubungi Kabid Humas Polda Kalbar, AKBP
Jansen Panjaitan S.I, K, yang menyambut sangat baik dan akan mengupayakan untuk penangkapan pelaku( Fhilip )sang pelaku bertato yang merasa katanya Kebal Hukum karna di duga ada oknum aparat yang mengbekinginya. oleh karna itu beberapa Tim media di Kalbar yang saat Ini sudah menyebar luas vidio tersebut di medsos guna mencari keberadaan (Tio) korban aksi pengeniayaan pelaku ( Fhilip)sang Maestro Kebal Hukum.
Humas Polda Jansen menyatakan, walaupun kejadian bulan lalu atau baru kemarin supremasi hukum tetap akan dijalankan,tegasnya.
pernyataan yang "Sangat Respontif" Jansen melalui telepon seluler WhatsApp pada Kamis,24 maret 2022 yang saat ini beliau sedang berada di Jakarta.
Lanjut Dia, "Dalam waktu dekat" Saya akan intruksikan pada unit Reskrim Polda Kalbar untuk mendalami kasus tersebut tanpa keberpihakkan, dan profesional,tutup Rusman Haspian.(gugun/Rusman)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar