Alasannews.online Gorontalo – Kali ini terdapat 8 calon Sekda Kabupaten Gorontalo akan mengikuti tes wawancara dan penulisan naskah, Sabtu (12/3/2022). Ketua Tim Pansel Sekda Kabupaten Gorontalo, Prof Rauf Hatu mengatakan, sebelumnya tes psikologi dijalani oleh para calon panglima ASN di Kabupaten Gorontalo tersebur. Sabtu, (12/3/2022).
Tim ini punya profesi psikologi dan memiliki tempat praktek khusus psikologi, tim ini juga ada SK Bupati,” ucap Rauf
Kemudian terkait hasil tes psikologi oleh Prof Rauf mengatakan, tak akan mengumumkannya. Pasalnya, berdasarkan regulasi, seluruh nilai peserta akan diakumulasi. Mulai dari tes asesmen, penulisan makalah, wawancara, dan rekam jejak mereka.
“Tes wawancara dan penulisan naskah di Manado, Sabtu 12 Maret 2022,” kata Prof Rauf Hatu saat dihubungi Hulondalo.id via telepon seluler Kamis (10/02/2022).
Tes psikologi kata Prof. Rauf, dilakukan di Aula BKD dan SDM Kabupaten Gorontalo dimulai pukul 07.30 WITA oleh tim khusus psikologi.
“Nantinya akan kita akumulasi semua nilai, itu berdasarkan beberapa hal pertama, kompetensi, makalah, wawancara dan rekam jejak, diuji kompetensi materinya yaitu, bagaimana kemampuan intelejensi, masalah berpikir.
Masalah kemampuan analisis, masalah motivasi berprestasi, ketekunan, tanggung jawabnya menjadi sekda, sikap kerja, daya tahan kerja, kepimpinan, serta karakter,” jelas Rauf.
Selain itu, keterampilan interpersonal, kepercayaan diri, dan stalibilitas emosi juga menjadi penilaian. Untuk rekam jejak, yaitu tingkat pendidikan, berapa kali menduduki jabatan Pimpinan Tinggi (JPT). Apakah yang bersangkutan pernah mendapat hukuman disiplin.
“Misalnya dia mendapat hukuman jabatan. Dan itu harus dibuktikan dengan SK. Kita pansel selalu melaksanakan sesuai regulasi. Bahkan saya sebagai ketua pansel tak bisa melakukan intervensi nilai dari anggota. Karena masing-masing pansel mempunyai format penilaian,” tandas Rauf.
Ia menambahkan, setelah semua nilai diakumulasi. Dari delapan peserta akan dilakukan perangkingan. Hanya tiga yang akan diambil. “Tiga nama ini akan kita serahkan ke bupati dan mendapatkan rekomendasi KSN.
Dalam pemilihan satu orang nama tersebut yang mendapat rangking satu tak secara otomatis mejadi sekda. Sebab, itu tak ada penegasan. Karena semua mempunyai peluang. Bisa saja dari rangking dua, menjadi sekda atau pun rangking tiga,” tutur Rauf. Sabtu, (12/3/2022)
Reporter : Wiliska Patamani