KENDARI. -- Tak kuduga, akhirnya bisa menginjakan kaki di tanah Kendari -- Kelay -- Sulawesi Tenggara.
Negeri sejuta pesona, berlambang Anoa -- khas Sulawesi -- berbenah menjadi kota modern namun nuansa religius tidak dikesampingkan.
Salah satu betapa nuansa religi itu, mewarnai kota Kendari adalah hadirinya Masjid Al Alam di Teluk Kendari.
Tampak terapung, masjid yang diresmikan Syamsu Alam, tahun 2010 ketika menjabat gubernur Sulawesi Tenggara mampu menampung 1.000 jemaah.
Berhadapan dengan Jembatan Bahtera Mas yang diresmikan Presiden Jokowi tahun lalu, Masjid ini selalu mendapat kunjungan setiap orang yang datang ke kota kendari.
Termasuk rombongan kami, Pers dari Sulawesi Tengah yang menghadiri agenda tahunan HPN--hari Pers nasional-- tanggal 5 s/d 9 Februari ini, hari pertama langsung menyempatkan diri ke masjid ini.
Tidak hanya luas, arsitektur modern dann islami tergambar jelas di Masjid yang menjadi salah satu kebanggaan warga Kendari dan Sulawesi Tenggara.
Masjid, ini pada hari Pers yang pada hari. Ini sebagai puncak kegiatan, merupakan salah pusat agenda nasional itu.
Pelataran luas di sisi kiri masjid, selalu menjadi pusat event nasional, seperti ketika Kadin -- kamar dagang Indonesia -- menggelar acara nasionalnya beberapa saat lalu.
Kali ini, HPN pun menempatkan pelataran masjid ini menjadi pusatnya nyang direncanakan di hadiri presiden Joko Widodo.
Kota berjuluk berjaya itu, berbenah selalu menampakkan modernisasi dan religius. Sehingga tampak rumah ibadah tak hanya masjid, rumah ibadah lainnya pun dibangun dengan megah menghiasi pembangunan kota ini.
Memang, kota dengan penduduk lebih kurang 350 ribu jiwa itu menghadapi berbagai kendala dalam pembangunan jangka panjang dan menengahnya seperti letak geografisnya.
Tapi, letak ini peluang artistik kota menjadi lebih beda dengan kota lainnya di Sulawesi maupun di negeri ini.
Kendari memiliki pusat kota lama dan baru, yang diperindah dengan jembatan Bahtera Mas yang memiliki panjang hampir 2 KM.
Wassalam!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar