Parigi -- Studi banding di kebun Kelor milik pk KH Muhammad Qasim, dan pabrik pupuk organik di Tolai milik pk Ketut suadana.
Kadis Tanaman Pangan dan Hortikultura Tolitoli, H Rustan Rewa kepada media ini, Sabtu (25/2) usai melihat perkebunan kelor dan pembuatan pupuk organik di Parimo mengatakan, kedua usaha ini sangat mungkin dibuat di Tolitoli.
Untuk tanaman kelor, dinas TPH berencana akan mengembangkannya dengan membuat kebun contoh.
Menurutnya, ini ibarat Studi Banding ke Unit Pengolahan Kompos SAPINA, di Desa Balinggi Jati Kec Balinggi Kabupaten Parigi Moutong, untuk menjawab kelangkaan pupuk di Tingkat petani.
Menurut Ketut Edi Sukarma, pengelola pupuk SAPINA dengan produk ini bisa menjawab kebutuhan petani dan meningkatkan produksi di samping meningkatkan kesuburan tanah dan tanaman.
Pupuk ini Dalam satu ha, membutuhkan 1 ton/ha, pertanaman pertama belum berpengaruh nyata nanti mt berikut nya terstruktur Tanah sudah gembur hasil panen ada peningkatan 25 persen.
