Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Ratusan masyarakat di Gorontalo Utara kini mulai dibuat was-was dengan kejelasan dari perusahaan minyak Serai Wangi

2/01/2022 | 12:08 WIB | 0 Views Last Updated 2022-02-01T05:08:45Z



ALASANNEWS, GORONTALO – Ratusan masyarakat di Gorontalo Utara kini mulai dibuat was-was dengan kejelasan dari perusahaan minyak Serai Wangi yang merekrut karyawan sejak akhir 2021 silam. Beberapa diantaranya telah mengeluhkan persoalan tersebut ke DPRD setempat, pada Selasa 1/02/2022.

Perihal tersebut diceritakan Wakil Ketua DPRD Gorontalo Utara, Hamzah Sidik saat diundang sebagai narasumber pada Femmy Udoki Podcast yang ditayangkan melalui kanal YouTube Femmy Kristina, 23 Januari 2022 pekan lalu.

Hamzah Sidik memulai ceritanya dengan menceritakan awal mula dirinya mengetahui persoalan tersebut. Persoalan serai wangi ini diketahuinya setelah sempat menjadi pembahasan dalam kegiatan dialog bersama para pemuda di kecamatan Sumalata. Berselang dua minggu kemudian, dirinya mulai menerima keluhan dari masyarakat. 

“Dari beberapa informasi tersebut, saya menjadi terdorong untuk melakukan investigasi, saya cek langsung ke lokasi. Ternyata mereka (perusahaan) ini mau membangun satu pabrik penyulingan minyak Serai Wangi di salah satu desa yang ada di Gorontalo Utara ini,” lanjut Hamzah Sidik.

Desa yang maksud Hamzah Sidik adalah Desa Masuru, salah satu desa yang ada di Kecamatan Kwandang. Dari Desa Masuru, Hamzah Sidik mendatangi masyarakat yang ada di Desa Bualemo, masih di kecamatan dengan Desa Masuru. Di sana, persoalan serai wangi juga menjadi keluhan masyarakat.

“Di Desa Bualemo inilah saya melihat langsung SK Perusahaan yang diberikan kepada salah satu warga yang masuk ke perusahaan tersebut. Isinya, Warga ini diterima sebagai karyawan setelah melalui penilaian, pertimbangan dan lain-lain,” tuturnya.

Dia bilang, Isi surat tersebut memang tidak seperti surat perjanjian kerja pada umumnya. Biasanya, Perusahaan akan memberikan Surat Perjanjian Atau kontrak kerja kepada karyawan baru, Di perusahaan ini, karyawan diberikan SK sebagai Bukti karyawan tersebut telah diterima di perusahaan itu. 

“Baru kali ini saya mengetahui bahwa ada SK perusahaan untuk karyawan baru. Ini lebih mirip masuk dalam satu organisasi. Kalau di perusahaan ‘kan kontrak kerja,” kata Hamzah Sidik.

Dalam SK yang mulai berlaku sejak 1 Januari 2022 tersebut, masa kerja karyawan akan direvisi setiap lima tahun. Selain itu, Karyawan juga akan langsung menerima gaji pertama, pada awal Februari. 

Masih sesuai SK, kata Hamzah Sidik, besaran gaji yang akan diterima oleh ratusan masyarakat Gorontalo Utara yang menjadi karyawan dalam perusahaan tersebut sebesar Rp 4,8 Juta. Jumlahnya, senilai UMP Jakarta.

“Jadi Rp 4,8 juta ini yang akan diterimakan kepada ratusan orang, Bahkan mungkin ribu. Ini kalau kita analisa, pabrik ini kan belum ada, kemudian tanaman ini juga belum ada. Dan kalau saya cek, Tanaman ini sekitar lima atau enam bulan baru bisa di panen. Tapi antara tanggal satu sampai 10 Februari karyawan sudah akan terima gaji,” katanya.

 Menurut Hamzah Sidik, besaran gaji yang dijanjikan perusahaan itulah yang membuat banyak masyarakat tertarik ketika diajak untuk bekerja sebagai karyawan di perusahaan tersebut. Para karyawan bahkan bersedia menyetorkan sejumlah uang.

“Saya menerima informasi, nominal uang yang diberikan warga ke perusahaan mulai dari Rp 320 ribu hingga Rp 500 ribu setiap orang,” kata Hamzah Sidik.

Uang tersebut akan digunakan untuk biaya administrasi, biaya pembuatan seragam serta pembuatan rekening di BCA yang katanya akan dibuat di Jakarta. Namun hingga saat ini, kata Hamzah Sidik, dirinya belum mengetahui bahwa sudah ada  masyarakat yang menerima Buku rekening tersebut.

“Saya juga belum menerima informasi bahwa sudah ada masyarakat yang telah menerima buku rekening tersebut. Ini juga akan kita cek ke pihak Bank BCA. Yang ada sekarang baru seragam, itupun karyawan masih dimintai biaya tambahan Rp 100 ribu untuk biaya pengiriman,” katanya menerangkan.

Setiap dirinya berkunjung ke wilayah wilayah tersebut, masyarakat selalu bertanya tentang hal persoalan serai wangi ini. Beberapa masyarakat bahkan telah meminta uangnya dibalikin. Jumlah tidak sedikit, ada yang telah mencapai sekitar 40 juta rupiah.

“Jadi saya jelaskan, kalau mereka datang untuk sosialisasi, silahkan diikuti. Kalau mereka bertanya jumlah lahan, silahkan disampaikan, kalau ada rencana kerja sama, jangan ditolak, tapi kalau sudah ada yang diminta untuk menyetor uang, sekecil apapun, kalau bisa jangan dulu dikasih,” katanya menegaskan.

Fakta lain juga diperoleh Hamzah Sidik saat dirinya mengunjungi Desa Sogu, Kecamatan Monano. Mungkin banyak yang belum tahu, Desa Sogu inilah yang katanya akan dikunjungi Presiden RI, Joko Widodo. 

Seorang Dirigen yang disebut sebut sebagai utusan dari Kementrian Pertanian RI dikabarkan juga telah mengunjungi desa yang berjarak kurang lebih 30 menit dari pusat Kwandang tersebut.

“Saya juga datang ke Desa Sogu, yang lahannya akan diresmikan oleh Presiden Jokowi. Saya datang ke lokasi perkebunan itu, saya lihat di sana masih kosong,” kata Hamzah Sidik.

Perkataan Hamzah Sidik tersebut dibuktikan dengan surat pemberitahuan tertanggal 3 Januari 2022 yang diterima oleh pemerintah Gorontalo Utara. Dalam surat yang ditandatangani Risno Yusuf tersebut, agenda launching akan dilaksanakan pada 23 Januari 2022. Belakangan diketahui bahwa kegiatan tersebut tidak jadi dilaksanakan.

Sebagai seorang pimpinan DPRD, lanjut Hamzah Sidik, dirinya mengaku baru mengetahui bahwa daerahnya akan dikunjungi Presiden RI. Padahal, kata dia, jika ada kunjungan Presiden, biasanya semua unsur forkopimda sudah mengetahui hal tersebut. 

Sejak melihat beberapa kejadian yang menurutnya tidak umum terjadi itu, Hamzah Sidik mulai intens mengawal setiap aspirasi yang sering disampaikan oleh masyarakat, terutama hal hal yang terkait dengan Serai Wangi.

Tak hanya menerima aspirasi secara langsung atau tatap muka, berbagai aspirasi yang disampaikan masyarakat lewat media sosial juga sering diterimanya. Lewat media sosial Facebook dirinya menerima video klarifikasi dari PT. Pemalang Agro wangi bahwa perusahaan tersebut tidak pernah bekerja sama dengan perusahaan yang akan dibangun oleh Risno Yusuf. 

“PT. Pemalang Agro wangi memberikan klarifikasi bahwa perusahaan mereka tidak pernah bekerja sama dengan PT. Cipta Kastimndo Persada yang kita lihat di SK tersebut Presiden Komisaris nya adalah Risno Yusuf. Pengambilan Video tersebut tanpa izin,” kata Hamzah Sidik.

Sebelum kedatangan Perusahaan serai wangi ini, kata Hamzah Sidik, sudah ada beberapa perusahaan besar yang menjadi investor di Gorontalo Utara, sebut saja salah satunya adalah Hutan Tanaman Industri (HTI). Namun, belum ada yang meminta uang untuk pembuatan seragam dan lain lain.

“Tak jelas apakah PT. Cipta Kastimndo Persada ini yang meminta uang atau CV yang berada di bawah PT tersebut. Karena di bawah PT. Cipta Kastimndo Persada ini ada banyak CV,” katanya menjelaskan.

Dari rentetan kejadian dan informasi tersebut, lanjut Hamzah Sidik, DPRD Gorontalo Utara berkesimpulan untuk mendatangkan Pihak dari PT. Cipta Kastimndo Persada guna memperjelas keberadaan perusahaan tersebut serta menjawab pertanyaan masyarakat.

DPRD Gorontalo Utara kemudian mengundang pihak manajemen PT. Cipta Kastimindo Persada dan pihak CV. Sami Lestari Khumaira yang berada dibawah naungan PT. Cipta Kastimindo Persada. Surat tersebut bahkan diantar langsung oleh sekretaris DPRD Gorontalo Utara untuk memastikan Surat tersebut benar benar diterima oleh kedua perusahaan tersebut.

Kantor CV. Sami Lestari Khumaira ini berada di jalan di salah satu perumahan yang ada di jalan Jakarta Kota Gorontalo. Sedangkan, PT.  Cipta Kastimindo Persada terletak jalan HOS Cokroaminoto.

“Kita juga ingin memastikan, kenapa mereka tidak berkoordinasi dengan pemerintah daerah, baik ditingkatkan provinsi maupun kabupaten, ataupun camat. Padahal dadi narasi yang dibangun ini kan triliunan (uangnya), masa tidak bertemu dengan pemerintah,” kata Hamzah Sidik.

Sayangnya, pihak manajemen tidak menghadiri undangan tersebut dan justru mengutus sejumlah karyawan. Pihak manajemen beralasan, mereka diarahkan untuk tidak menghadiri undangan dari pemerintah daerah.

“Kata mereka, kalau diundang di kegiatan seperti itu mereka tidak akan hadir, kecuali ada panggilan polisi. Mereka mengaku mendapatkan arahan dari Risno Yusuf untuk tidak berkomunikasi dengan pemerintah. Alasan mereka itu untuk memutus rantai dengan Birokrasi. Ini ‘kan satu narasi yang negatif kalau menurut saya,” katanya menerangkan.

Pernyataan yang ingin memutus mata rantai dengan pemerintah tersebut, kata Hamzah Sidik, semakin mengundang pertanyaan tentang bagaimana dengan pengurusan ijin. Usaha sebesar itu pasti memerlukan izin dari pemerintah. 

“Ini semakin menambah kecurigaan kita di DPRD Gorontalo Utara. Dari beberapa hal tersebut serta beberapa kejadian di lapangan, menurut hemat saya banyak hal yang bisa kita simpulkan, atau kita duga kuat ini sudah mengarah pada penipuan,” kata Hamzah Sidik.

Bagaimana tindakan pemerintah kabupaten Gorontalo Utara terkait persoalan Serai Wangi? Terkait persoalan tersebut, kata Hamzah Sidik, Forkopimda Kabupaten Gorontalo Utara telah melaksanakan rapat yang menghasilkan keputusan untuk menghentikan aktivitas tersebut untuk sementara waktu. 

“Pemerintah juga telah mengimbau masyarakat untuk jangan dulu mengikuti perusahaan tersebut, tahan dulu,” ujarnya.

Keputusan tersebut, kata Hamzah Sidik, bertujuan untuk meminimalisir adanya korban, jika kemudian hal ini terbukti adalah penipuan. 

“Jika ini perusahaan memang benar seperti yang dikatakan pada masyarakat, maka kami akan sangat bersyukur karena masyarakat akan terbantu. Kami juga sangat terbuka dengan investasi. Tetapi, Kami berkewajiban untuk memproteksi masyarakat kami, kami tidak mau masyarakat kami menjadi korban,” tandasnya. Selasa 01/02/2022

Reportase : Faramita Mala

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

×
Berita Terbaru Update