Notification

×

Iklan

 


Iklan

 


Indeks Berita

Tag Terpopuler

Berbagai Faktor Penghambat Investasi di Indonesia Khususnya Kepulauan Riau

12/08/2021 | 00:32 WIB | 0 Views Last Updated 2021-12-07T17:32:44Z


AlASANnews. kepri | Indonesia masih mengalami berbagai hambatan dalam investasi, sehingga masih banyak 
daerah yang terbelakang,. Berbagai faktor kendala tersebut terangkum dalam tulisan ini khususnya Kepulauan Riau ( Kepri ).

Temuan terbaru penghambat investasi di Indonesia adalah, adanya  oknum kepala daerah yang bermain,  kasus MoU investor Singapore dengan pemerintah Bintan periode 2005 - 2010 adalah salah satu contoh , sehingga kepercayaan investor hilang. Bahkan investor merasa tertipu.ujar Aldi Pengamat Kebijakan Publik Kepri. 

Masifnya para mafia tanah saat ini juga salah satu penghambat pembangunan, contonya saja Kabupaten Bintan pihak Kepolisian Polres Bintan tidak tangung - tanggung mengungkap kasus mafia tanah dengan 3 lokasi berbeda dan menetapkan 13 tersangka, ini bukti konsen dari Presiden ,Kapolri dan Kejaksaan Agung RI dalam memberantas para mafia tanah yang meresahkan masyarakat dan menghambat pembanggunan.ungkap Aldi.

Bahlil Lahadalia selaku Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, harus atensi kasus ini, karena menyangkut trust investor kedepannya.lanjut Aldi.

Mengutip Bisnis.com, lima kendala investasi di Indonesia yang mesti dipecahkan bersama-sama.

Pertama adalah banyak peraturan yang menghambat datangnya penanam modal.
"Regulasi, peraturan yang berlebihan, kualitas konsistensi regulasi," jelas Aldi.

Ketiadaan kepastian hukum tetap membuat penanam modal ragu untuk mengembangkan usahanya di Indonesia, maka dibutuhkan upaya merampingkan peraturan.lanjut Aldi.

Kendala kedua, adalah rezim perpajakan yang tidak memberikan ruang lebih kepada pengusaha. Akibatnya, penanam modal memilih untuk berinvestasi di daerah lain yang memberikan kemudahan perpajakan.masih Aldi.

Dalam suatu kesempatan, menteri keuangan menyampaikan ternyata dari total penerimaan pajak industri, 70 persen di antaranya berasal dari industri manufaktur.
"Beban pajak manufaktur terlalu besar. Bagaimana industri manufaktur kita maju, padahal negara lain memberikan insentif,"kata Aldi lebih lanjut.

Lalu, kendala ketiga, kualitas SDM yang relatif masih rendah.

Untuk mengatasi kendala itu, maka pemerintah mendorong pemuda untuk menempuh pendidikan kejuruan, agar memiliki kemampuan khusus yang dibutuhkan dalam industri.

Dan hambatan keempat adalah masalah pertanahan di pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Penanam modal yang tertarik untuk berinvestasi terkendala masalah sertifikasi, izin bangunan serta zonasi lahan.

Hambatan terakhir, adalah masalah infrastruktur sebagai pendukung utama dari industri.

Untuk mengatasi kendala itu, pemerintah giat membangun infrastruktur, mulai dari listrik, sarana angkut, air bersih dan pengumpulan sampah.

kesulitan lainnya adalah terlalu banyak jalur birokrasi. Bahkan untuk mengurus izin usaha, kadang dibutuhkan dokumen hingga dua koper dan proses perizinan hingga bertahun-tahun.tutup Aldi.

Red/Jul

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

×
Berita Terbaru Update