ALASANnews. JAKARTA | - Dewan Pimpinan Pengawas Kebijakan Pemerintah ( JPKP ) bersama penggiat anti korupsi akan menduduki kantor Kejaksaan Agung RI dengan mengunakan baju khas melayu dan tanjak, pada Jum'at 10/12/2021.
Ketua Koordinator Aksi Damai Adiya Prama Rivaldi beserta Koordinator umum Jusri Sabri beserta rekan - rekan siap akan melakukan aksi damai di Kantor Kejaksaan Agung RI.
Momen peringatan hari anti korupsi pada 9 Desember 2021, sekaligus bentuk kekecewaan masyarakat Kepulauan Riau atas Kinerja Kejati Kepulauan Riau lambannya dalam penanganan laporan kasus korupsi Tambahan Penghasilan Pegawai ( TPP ) Pemerintah Kota Tanjungpinang, diduga merugikan keuangan negara sejak tahun 2020 hingga 2021.ungkap Ketua JPKP Adiya Prama Rivaldi.
Selanjutnya ada beberapa tokoh Kepri sudah tiba di Jakarta, melaukan aksi damai pada Jum'at 10 Desember 2021, diantaranya adalah bertindak sebagai koordinator lapangan Ketua JPKP Adiya Prama Rivaldi serta Jusri Sabri selaku koordinator Umum yang juga Ketua LSM Getuk. lanjut Adiya.
Lebih lanjut Koordinator lapangan ( Korlap ) Aksi Damai , Adiya prama Rivaldi menjelaskan bahwa aksi ini tidak terlepas dari dukungan kawan - kawan JPKP yang juga melakukan aksi pada pagi tadi di Kejaksaan Agung pada Kamis 9 Desember 2021, ungkapnya.
"Adapun aksi yang akan kita lakukan besok adalah serangkaian satu kesatuan dengan rekan - rekan mahasiswa yang aksi di Kajati Kepri tadi, Untuk memberi dukungan moril Kepada Kejaksaan agar segera menyelesaikan kasus ini, jelas Adiya.
" Informasi yang kami dapatkan, aksi yang digelar didepan Gedung Kejaksaan Agung RI , jakarta Selatan pukul 10 : 00 WIB menggunakan pakaian khas melayu." kata Adiya.
Dikatakan juga Jusri Sabri selaku koordinator Umum dan juga penanggung jawab aksi meminta aksi yang akan dilakukan besok tetap damai dan santun sehingga niat pemberantasan korupsi tersampaikan dengan baik dan sesuai aturan, ungkapnya.
" Walaupun jumlah kita tidak banyak, Saya berharap teman - teman yang ikut aksi damai untuk tetap sopan santun dan tertib, Walaupun jumlah kita tidak ramai tapi gerakan ini merupakan perwakilan suara 2,2 juta Rakyat Kepri," jelas pegiat anti korupsi.
Penulis : Juliansyah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar